Pranala.co, PANGKEP – Pemerintah Desa Bara-Batu, Kecamatan Labbakkang, Pangkep terus memaksimalkan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2025 yang mencapai Rp2,6 miliar.
Tak hanya fokus pada pembangunan fisik, desa ini juga serius menggarap program ketahanan pangan dan kesejahteraan warga.
Kepala Desa Bara-Batu, Haris, menjelaskan bahwa sekira Rp499 juta dari APBDes dialokasikan khusus untuk pembangunan infrastruktur.
Salah satu proyek yang telah rampung adalah saluran irigasi tersier. Proyek itu dimulai April dan selesai pada Mei 2025 dengan anggaran Rp91 juta.
“Saluran ini sangat vital untuk mendukung pertanian warga. Alhamdulillah, pengerjaannya selesai tepat waktu,” ujar Haris, Jumat (25/7/2025).
Selain itu, proyek saluran pembuangan ke danau juga tengah dikebut. Proyek ini dimulai Mei dan ditargetkan rampung Agustus mendatang, dengan anggaran Rp110 juta.
Tak hanya pembangunan fisik, Desa Bara-Batu juga serius mendorong kemandirian pangan.
Sekitar 20 persen dana desa dialokasikan untuk program ketahanan pangan yang dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Program ini mencakup budidaya ikan lele (bioplog) dan tanaman hidroponik seperti selada.
“Ini bagian dari upaya menjaga ketahanan pangan keluarga. Nanti tahap kedua akan dikembangkan untuk pengelolaan beras kepala dan alat pendukung lainnya,” kata Haris.
Dari total anggaran desa, sekira Rp1 miliar digunakan untuk menggaji perangkat desa dan memberikan insentif kepada tokoh agama, imam, dan guru ngaji.
Insentif ini diberikan untuk masa kerja satu tahun dan diharapkan mampu mendukung peran sosial mereka di masyarakat.
Haris menegaskan bahwa seluruh kegiatan desa dilakukan secara transparan dan mengacu pada prioritas pembangunan.
Meski anggaran turun bertahap, ia optimistis semua program bisa rampung sesuai target.
“Kami pastikan setiap rupiah digunakan sebaik-baiknya. Yang belum cair tahap kedua, tinggal menunggu jadwal dari pemerintah,” pungkasnya. (ir)







