SANGATTA, pranala.co – 120 Kepala Keluarga (KK) Desa Tepian Baru, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) sumringah. Kini mereka bisa menikmati air bersih melalui program Sistem Penyediaan Air Minum Pedesaan (Spamdes). Ini adalah program Pemkab Kutim melalui Dinas Pemberdayaan Masyarkat Desa (DPMDes) serta kolaborasi dengan Desa.
Peresmian dilakukan langsung Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman didampingi Wakil Bupati (Wabup) Kasmidi Bulang. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita, membuka keran air serta penandatangan prasasti di halaman Kantor Desa Tepian Baru, Kamis (16/6/2022).
Peresmian Spamdes milik Desa Tepian Baru itu turut disaksikan Wakil Ketua DPRD Arfan, Seskab Rizali Hadi, Ketua TP PKK Ny Hj Siti Robiah, Kepala DPMDes Yuriansyah, Anggota DPRD Kutim Masdari Kidang dan Fitriani. Camat Bengalon Suharman, perwakilan perusahaan, unsur muspika dan undangan lainnya.
Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman mengatakan dalam acara HUT ke-17 Desa Tepian Baru ini, ada progres positif yang didapat, yakni peresmian Spamdes. Ia lantas mengucapkan syukur dengan adanya Spamdes itu, warga Desa Tepian Baru kini dapat menikmati air bersih.
“Program ini dimulai dari 2019. Alhamdulilah sekarang pipanisasinya sudah mencapai 9 kilometer lebih,” ucap Ardiansyah.
Namun, Bupati mengakui semua itu masih perlu dukungan lebih. Sebab program ini (Spamdes) masih membutuhkan enam ribu meter jaringan tambahan untuk distribusi. Artinya DPMDes Kutim harus segera menyelesaikannya.
Orang nomor satu di Kutim ini berharap, dengan adanya fasilitas-fasilitas yang mendukung saat ini, warga desa dapat terus menjaga dan merawatnya.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Tepian Baru, Edy Suprianto menuturkan, keberadaan air bersih telah lama dinanti-nantikan oleh warganya. Dikatakan, program Spamdes menggunakan anggatan dari Dana Desa (DD) dan program Pemkab Kutim melalui DPMDes Kutim.
“Allhamdulilah (Spamdes) sudah mengalir, air bersih ini telah dinikmati 120 KK,” kata Edy.
Lebih jauh Ia berharap, kedepan program Spamdes bida didukung dengan bendungan di sungai yang merupakan sumber air tersebut. Sebab saat kemarau debit air menyusut dan berpotensi kekeringan. (hms)
Discussion about this post