SEJUMLAH kota di bagian utara Amerika Serikat (AS) disambangi kabut asap yang mulai mengganggu kehidupan sehari-hari. Jerebu tersebut datang dari kebakaran hutan dahsyat di wilayah Kanada.
Ratusan titik kebakaran hutan yang tidak terkendali terus berkobar di seluruh wilayah Kanada pada Rabu (7/6/2023) waktu setempat atau Kamis (8/6/2023) WIB. Kebakaran hutan yang hebat di Kanada itu mengancam infrastruktur penting, memaksa evakuasi, dan memunculkan kabut asap yang menyelimuti kota-kota di Kanada hingga Amerika Serikat.
Kebakaran hutan biasa terjadi di provinsi-provinsi di bagian barat Kanada, tetapi tahun ini api telah menjamur dengan cepat di bagian timur negara tersebut. Kondisi itu menjadikan cuaca pada awal musim sebagai yang terburuk yang pernah ada.
Menteri Federal Kesiapsiagaan Darurat Kanada Bill Blair mengungkapkan, sekitar 3,8 juta hektare hutan telah terbakar, luas itu sekitar 15 kali lipat dari rata-rata kebakaran hutan selama 10 tahun. “Di seluruh negeri hingga hari ini, ada 414 kebakaran hutan yang terjadi, 239 di antaranya dinyatakan tidak terkendali,” katanya dalam paparan.
Provinsi Quebec di bagian timur merupakan salah satu yang terkena dampak terparah. “Kami telah melihat dampak yang terus berlanjut pada infrastruktur penting di Quebec seperti penutupan jalan dan perdesaan, gangguan telekomunikasi dan jaringan listrik tegangan tinggi yang terancam oleh kebakaran yang terus membesar,” ujar Blair.
Menteri Pertama Quebec Francois Legault sebelumnya mengatakan, petugas di provinsi ini mampu memadamkan 40 kebakaran pada saat yang bersamaan. “Namun, kami memiliki 150 titik api, jadi kami harus memastikan bahwa kami berfokus pada masalah-masalah yang lebih mendesak,” katanya kepada wartawan.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, ia telah berbicara dengan Presiden AS Joe Biden melalui telepon pada hari Rabu untuk mengucapkan terima kasih atas “dukungan penting” dalam mengatasi kebakaran. Ratusan petugas pemadam kebakaran AS telah tiba di Kanada dan lebih banyak lagi yang sedang dalam perjalanan.
“Kami melihat makin banyak kebakaran karena perubahan iklim. Kebakaran ini memengaruhi rutinitas sehari-hari, kehidupan, dan mata pencaharian serta kualitas udara kita,” ujar Trudeau dalam sebuah pernyataan di Twitter.
Di sebelah selatan perbatasan, lebih dari selusin negara bagian AS berada di bawah peringatan kualitas udara pada hari Rabu ketika asap dari kebakaran hutan mengepul ke selatan.
Awal musim kebakaran hutan yang sangat cepat dan intens telah membuat Kanada berada di jalur yang tepat untuk mengalami tahun terburuk dalam hal kebakaran hutan. Kondisi ini diperparah karena hawa panas dan kering diperkirakan akan terus berlangsung selama berbulan-bulan.
“Di tahun-tahun mendatang kita harus merefleksikan secara serius bagaimana kita dapat membekali diri kita untuk menghadapi kenyataan baru ini. Kita akan menghadapi lebih banyak lagi peristiwa cuaca ekstrem yang akan merugikan kita,” kata Perdana Menteri Justin Trudeau dalam pengarahannya.
Sekitar 520 petugas pemadam kebakaran berjuang melawan kobaran api dengan 150 lainnya akan segera bergabung dari angkatan bersenjata, kata Legault. Ia mengaku berharap 500 orang lagi akan tiba dalam beberapa hari ke depan dari provinsi tetangga, New Brunswick, serta Prancis, Amerika Serikat, Portugal, Spanyol, dan Meksiko.
Penduduk Kota Chibougamau dan Ouje-Bougoumou di utara Quebec menerima perintah evakuasi pada Selasa malam. Perintah evakuasi itu menjadi kelompok terbaru di provinsi tersebut yang mengungsi dari rumah mereka setelah ribuan orang dipaksa keluar pada pekan lalu.
Sekira 11.400 orang telah dievakuasi sejauh ini dari daerah-daerah terpencil di Quebec utara dan 4.000 lainnya akan segera dievakuasi, kata Legault. Di provinsi tetangga, Ontario, yang merupakan provinsi terpadat di Kanada, kualitas udara yang memburuk diperkirakan akan terjadi pekan ini di beberapa kota, termasuk Ottawa dan Toronto, karena gumpalan asap.
Pada Kamis (8/6/2023), peta kualitas udara di AS dan Kanada menunjukkan warna ungu yang menandakan kualitas paling buruk. Kabut asap tebal dan berbahaya kali ini mengganggu kehidupan sehari-hari bagi jutaan orang di seluruh AS dan Kanada, menutupi langit dan mengubah langit menjadi jingga hingga beberapa hari ke depan.
Dan dengan sistem cuaca yang diperkirakan tidak akan berubah, selimut asap yang menggumpal dari kebakaran hutan di Quebec dan Nova Scotia dan mengirimkan debu materi partikulat halus hingga ke North Carolina akan terus berlanjut hingga Kamis (8/6/2023) dan mungkin hingga akhir pekan ini.
Itu berarti setidaknya satu hari lagi atau lebih, warga New York harus menunda semua aktivitasnya. Asap juga memicu meningkatnya penggunaan masker dan memaksa pekerja bekerja dari rumah, yang juga meningkatkan kekhawatiran efek kesehatan dari paparan udara yang buruk dalam waktu lama.
Asap kebakaran terdorong ke wilayah Kanada-Amerika karena sistem tekanan rendah di atas Maine dan Nova Scotia, “Ini mungkin akan bertahan setidaknya untuk beberapa hari ke depan,” kata ahli meteorologi Badan Cuaca Nasional AS, Bryan Ramsey.
“Kondisinya kemungkinan besar akan tetap tidak sehat, setidaknya sampai arah angin berubah atau api berhasil dipadamkan,” kata Ramsey. “Karena kebakaran yang terjadi sangat besar, kemungkinan besar akan terus berlanjut selama berpekan-pekan. Namun, itu semua hanya akan bergantung pada perubahan arah angin.”
Di bagian timur AS, para pejabat memperingatkan warga untuk tetap berada di dalam rumah dan membatasi atau menghindari kegiatan di luar ruangan lagi pada Kamis. Pemerintah setempat juga memperpanjang peringatan kualitas udara “Kode Merah” di beberapa tempat selama tiga hari berturut-turut karena prakiraan cuaca menunjukkan angin terus mendorong udara yang mengandung asap ke arah selatan.
Di Washington, DC, Wali Kota Muriel Bowser memerintahkan sekolah-sekolah untuk membatalkan jam istirahat di luar ruangan, olahraga, dan karyawisata pada Kamis. Di pinggiran Kota Philadelphia, para pejabat mendirikan tempat penampungan darurat agar orang-orang yang tinggal di luar rumah dapat berlindung dari kabut asap.
Gubernur New York Kathy Hochul mengatakan, negara bagian tersebut menyediakan 1 juta masker N-95, jenis masker yang lazim digunakan pada puncak pandemi Covid-19. Penyediaan masker diperbanyak di fasilitas-fasilitas umum negara bagian, termasuk 400 ribu masker di New York City. Dia juga mendesak warga untuk tetap tinggal di rumah.
“Anda tidak perlu keluar dan berjalan-jalan. Anda tidak perlu mendorong bayi di kereta dorong,” kata Hochul pada Rabu malam. “Ini bukan waktu yang aman untuk melakukan hal itu. “Sejauh ini, para pejabat mengatakan pada Rabu, New York City belum melihat peningkatan panggilan 911 terkait masalah pernapasan dan serangan jantung.
Asap dari kebakaran lahan telah menyelimuti AS sejak bulan lalu, tapi kini makin parah karena adanya kebakaran di Quebec. Di New York, langit berwarna jingga seperti warna kebesaran universitas setempat. Asap begitu pekat di ibu kota Kanada, Ottawa, sehingga gedung-gedung perkantoran di seberang Sungai Ottawa nyaris tidak terlihat. Di Toronto, Yili Ma mengatakan, kelompok pendakiannya membatalkan rencana pendakian pekan ini.
Quebec Timur mendapatkan sedikit hujan pada Rabu. Namun, ahli meteorologi yang berbasis di Montreal, Simon Legault, mengatakan, tidak ada hujan dengan intensitas signifikan selama berhari-hari di wilayah terpencil di Quebec tengah, lokasi kebakaran yang paling hebat.
Di AS, para pejabat federal menghentikan sementara beberapa penerbangan hari Rabu menuju Bandara LaGuardia di New York dan memperlambat penerbangan menuju Newark dan Philadelphia karena asap membatasi jarak pandang. Tim Major League Baseball, Yankees dan Phillies, menunda pertandingan mereka. Di Broadway, pertunjukan drama “Hamilton” dan “Camelot” dibatalkan. (*)
Discussion about this post