PT PERTAMINA (Persero) mencatat progres konstruksi pembangunan Refinery Development Masterplan Program (RDMP) Kilang Balikpapan telah mencapai 17 persen hingga awal Juni 2020.
Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang mengatakan, RDMP Balikpapan akan meningkatkan kapasitas pengelolaan kilang serta meningkatkan kualitas produk BBM dari setara Euro II menjadi setara Euro V.
“Kilang prioritas Balikpapan sudah masuk tahapan konstruksi. Minggu ini sudah realisasi 17 persen. RDMP Balikpapan akan meningkatkan kapasitas 260 jadi 360 ribu barel per hari,” ujarnya dalam konferensi video, Jumat (5/6).
Proyek RDMP Balikpapan juga disinergikan dengan pembangunan New Crude Lawe-Lawe Tankage Facility dengan kapasitas penyimpanan sebesar 2 juta barel. Ignatius melanjutkan ada proyek ini memperkerjakan sekitar 5.300 tenaga yang mayoritas berasal dari pekerja lokal.
Pertamina menyiapkan Protokol Perlindungan Covid-19 untuk melindungi pekerja, pelanggan, pemasok serta mitra bisnis. Penerapan Protokol tersebut antara lain dengan mewajibkan penggunaan masker, sarung tangan, jaga jarak (social distancing) serta penyemprotan disinfektan pada seluruh area operasi.
“Melibatkan 5.300 orang pekerja di lapangan dan ini juga walaupun di tengah pandemi Covid-19 19 di mana ada protokol lockdown dan sebagian besar industri banyak yang tidak bisa jalan namun untuk pembangunan kilang tetap jalan,” imbuhnya.
Ignatius juga memastikan target penyelesaian RDMP Balikpapan tak diundur, meskipun dalam pelaksanaannya harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Khusus Balikpapapn kia tetap bisa lanjutkan pembangunan kilang. berdasarkan progress ini target penyelesaian tetap sesuai rencana 2023 pertengahan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, proyek Kilang Balikpapan memasuki fase konstruksi sejak Februari 2019 lalu. Proyek investasi senilai US$6,5 miliar ini diperkirakan menyerap sekitar 15 ribu tenaga kerja pada masa konstruksi dan sekitar 800 orang saat beroperasi.
Buka Lowongan Kerja untuk Ratusan Ribu Orang
PT Pertamina (Persero) mengatakan, proyek pembangunan kilang Refinary Development Master Plan (RDMP) dan Grass Roof Refinery (GRR) yang jadi Proyek Strategis Nasional (PSN) bisa memberikan multiplier effect atau dampak luas bagi pembukaan lapangan kerja dan pengembangan ekonomi nasional.
Dengan total investasi sekitar 48 miliar dolar AS, RDMP dan GRR akan menyediakan lapangan pekerjaan untuk sekitar 130.000 orang saat konstruksi dan sekitar 10.000 orang saat beroperasi.
Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang mencontohkan, pembangunan Kilang Balikpapan yang membutuhkan sekitar 15-20 ribu tenaga kerja langsung.
“Tapi ada gabungan antara 5 RDMP dan GRR, totalnya ada 142 ribu (orang),” ujarnya saat teleconference, Jumat (5/6/2020).
Hasil studi juga menunjukkan multiplier effect bagi lapangan pekerjaan akan memberikan dampak 17 kali lipat sehingga membuka jutaan lowongan pekerjaan di berbagai sektor.
“Artinya, 17 orang akan merasakan impact tidak langsung dari seorang pekerja di kilang. Bisa berupa restoran, bisnis transportasi, menjual barang kebutuhan sehari-hari, termasuk distribusi ke BBM ke daerah menggunakan kapal atau mobil tangki,” ucap Ignatius. (*)
Discussion about this post