PRANALA.CO, Samarinda – Sebanyak 167 produk kerajinan dari berbagai daerah di Kalimantan Timur (Kaltim) mengikuti ajang penjurian Dekranasda Kaltim Award 2024 di Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kaltim, Samarinda, Selasa (26/11/2024).
Kegiatan ini diikuti berbagai pengrajin dari seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Timur, dengan 167 produk kerajinan yang terdaftar. Terdiri dari 57 produk berbahan serat, 37 produk berbahan kayu, dan 73 produk batik motif khas Kaltim.
Penjurian dilakukan dengan ketat oleh dewan juri yang terdiri dari tokoh-tokoh berkompeten di bidang seni dan desain. Diantaranya; Awang Khalik, Gusti Noorlitaria, Andi Farid Hidayanto, Emilia Mening, dan Bramantyo Adi Nugroho.
Ketua Panitia Dekranasda Kaltim Award 2024, Fitriansyah, sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Kaltim menjelaskan bahwa ajang ini bertujuan untuk memberi penghargaan dan motivasi kepada para pengrajin lokal, sekaligus mendorong mereka untuk terus berperan dalam memperkaya kekayaan kerajinan khas Kaltim.
“Program ini mengusung tema ‘Penghargaan Untuk Produk dan Budaya Daerah’, dengan fokus pada tiga kategori utama: Kerajinan Berbahan Serat, Kerajinan Berbahan Kayu, dan Batik Motif Khas Kaltim,” ujar Fitriansyah.
Ia menambahkan, tahun ini, Dekranasda Kaltim Award lebih menekankan pada karya-karya yang memiliki inovasi dan daya saing tinggi, baik dalam segi desain maupun kualitas. Produk-produk yang dipilih diharapkan memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para pengrajin dan berkontribusi pada perekonomian daerah.
Jumlah produk yang mengikuti ajang ini meningkat signifikan dibandingkan tahun lalu. Pada 2023, sebanyak 147 produk yang terdaftar, sedangkan tahun ini ada 167 produk yang ikut berkompetisi. Hal ini menunjukkan antusiasme yang luar biasa dari para pengrajin di seluruh Kalimantan Timur. Fitriansyah pun mengungkapkan rasa bangganya atas peningkatan partisipasi ini.
“Ini menunjukkan bahwa pengrajin kita semakin sadar akan pentingnya inovasi dan kualitas produk. Kami berharap hal ini bisa berlanjut dan semakin meningkatkan daya saing produk kerajinan daerah,” tambahnya.
Fitriansyah juga menekankan pentingnya inovasi dalam produk kerajinan lokal untuk membuka peluang pasar yang lebih luas. Para pengrajin harus beradaptasi dengan perkembangan tren dan permintaan pasar.
Selain itu, penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan juga menjadi salah satu prioritas dalam kompetisi ini. Hal ini sesuai dengan upaya pemerintah dalam mendukung pelestarian budaya lokal sekaligus menjawab tantangan keberlanjutan industri kreatif di Kaltim.
“Dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan, kami ingin menciptakan ekosistem yang saling mendukung antara pengrajin, pemerintah, dan sektor swasta,” ujar Fitriansyah, yang berharap ajang ini juga dapat mempererat hubungan antara pengrajin dari berbagai daerah.
Puncak dari ajang ini akan digelar pada 2 Desember 2024. Pj Ketua Dekranasda Kaltim, Yulia Zubir, dijadwalkan akan memberikan penghargaan kepada para pemenang. Dengan adanya Dekranasda Kaltim Award ini, diharapkan produk kerajinan dari Kaltim dapat lebih dikenal, berkembang, dan meningkatkan kesejahteraan para pengrajin lokal, sekaligus memperkenalkan budaya Kaltim kepada dunia. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post