BONTANG – Selama 2023, peran perusahaan di Kota Bontang, Kalimantan Timur memberkan kontribusi kepada pembangunan atau melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) mencapai Rp48,9 milar. Angka ini meningkat 33,45 persen dari tahun sebelumnya.
Dari total tersebut, disumbangkan 16 perusahaan yang ada d Bontang, Kalimantan Timur. Antara lain;
PT Pupuk Kaltim: Rp. 24.845.974.228, mencakup 13 program seperti pemberdayaan UMK, keagamaan, dan lingkungan.
PT Badak NGL: Rp. 6.774.622.306, terdiri dari 5 program termasuk capacity building dan pemberdayaan masyarakat.
PT Indominco Mandiri: Rp. 1.204.496.483, mencakup pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
PT Kaltim Nitrate Indonesia: Rp. 4.993.164.700, dengan program seperti kampung germas dan batik lokal.
PT Kaltim Industrial Estate: Rp. 3.334.507.603, mencakup pendidikan, sosial, dan infrastruktur.
PT Kaltim Daya Mandiri: Rp. 1.120.027.020, dengan program untuk lansia dan stunting.
Selain itu, kontribusi juga datang dari PT Kaltim Parna Industri, PT Kaltim Methanol Industri, PT Pama Persada, PT Bank Kaltimtara, PT United Tractor, PT Pertamina Gas, PT Energi Unggul Persada, PT Black Bear Resources Indonesia, PT Kaltim Nusa Etika, dan PT PDAM.
“Terima kasih buat semua perusahaan. Saya juga bangga apalagi 7 perusahaan di Bontang baru-baru ini mendapatkan proper dari Kementerian Lingkungan Hidup. Terima kasih sekali lagi dana CSR-nya untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Wali Kota Bontang, Basri Rase Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan Stakeholders di Malang, Jumat 12 Juli 2024.
Wali Kota Basri Rase menyoroti pentingnya evaluasi indikator makro pembangunan tahun 2023 sebagai bahan peningkatan di tahun 2024. Pembangunan di tahun 2025 akan fokus pada beberapa aspek utama.
Antara lain; pemulihan ekonomi. Dia menekankan peran sektor unggulan daerah seperti pariwisata dan ekonomi kreatif serta meningkatkan daya saing UMKM. Diharapkan, kebijakan ini dapat menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan serta meningkatkan pendapatan masyarakat.
Infrastruktur dan Lingkungan: Program pengendalian banjir, penataan sarana prasarana perkotaan, serta keberlanjutan daya dukung lingkungan dan ketercukupan sumber daya air akan menjadi prioritas utama.
Peningkatan SDM: Fokus pada peningkatan akses dan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan serta pembinaan tenaga kerja berkualitas dan berdaya saing. Khusus di bidang kesehatan, perencanaan diarahkan untuk membangun sistem layanan kesehatan yang tangguh.
Kesejahteraan Sosial: Pemberdayaan dan perlindungan kesejahteraan sosial akan ditingkatkan agar seluruh masyarakat yang tidak mampu mendapatkan pelayanan hidup dasar dan perlindungan sosial yang memadai.
Wali Kota Bontang berharap ke depannya partisipasi perusahaan semakin meningkat sesuai target RPJMD 2021-2026 dengan kenaikan 5% tiap tahun. “Terima kasih atas kontribusi dan partisipasi dalam pembangunan Kota Bontang selama ini,” kata Wali Kota. (*)
1 tahun lalu
[…] Disadur dari Pranala […]