Bontang, PRANALA.CO – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang tak hanya serius menggagas sistem penyaluran tenaga kerja lokal, tetapi juga berkomitmen melakukan pengawasan ketat terhadap perusahaan yang menyatakan siap mendukung program zero pengangguran.
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, menegaskan bahwa pengawasan akan dilakukan secara terstruktur dan berkala untuk memastikan setiap komitmen yang tertuang dalam pertemuan resmi benar-benar dijalankan.
“Kita bangun dulu kepercayaan. Tapi tetap, pengawasan akan dilakukan secara kontinu, setiap tiga bulan sekali. Jadi dalam setahun minimal ada empat kali evaluasi,” ungkap Agus saat ditemui di Pendopo Rujab Wali Kota Bontang, Selasa (15/4/2025).
Pengawasan tersebut tidak hanya sebatas memantau angka, namun juga mencocokkan data penyerapan tenaga kerja yang dilaporkan perusahaan dengan database Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker). Tujuannya, agar tidak ada celah manipulasi data dan seluruh proses berjalan secara transparan.
“Kami ingin tahu sejauh mana penyerapan tenaga kerja sesuai target. Kalau ada kekurangan, bisa segera diatasi. Semua data akan disandingkan dengan milik Disnaker agar bisa dikontrol secara menyeluruh,” lanjutnya.
Dalam pertemuan penandatanganan komitmen bersama yang dihadiri 124 perusahaan, seluruh pihak menyatakan kesepakatannya untuk mendukung program penyerapan tenaga kerja lokal.
“Saya yakin mereka mau terlibat. Asalkan tenaga kerja yang dikirim benar-benar sesuai kebutuhan lapangan,” tegas Agus.
Ia menyadari bahwa dalam dunia industri, efektivitas dan kualitas kerja menjadi kunci utama. Oleh sebab itu, Pemkot memastikan bahwa tenaga kerja lokal yang direkomendasikan sudah melewati tahap seleksi dan pelatihan terlebih dahulu agar mampu bersaing dan bekerja sesuai standar.
“Industri butuh kecepatan dan hasil berkualitas. Maka dari itu, kami pastikan yang dikirim sudah siap kerja, bukan hanya asal masuk,” tegasnya lagi.
Lebih jauh, sistem ini tidak akan berdiri sendiri. Program ini akan diintegrasikan dengan data kemiskinan di Bontang, sehingga manfaatnya bisa berdampak langsung terhadap pengurangan angka pengangguran dan kemiskinan sekaligus.
“Jadi ini bukan sekadar urusan lapangan kerja, tapi bagian dari strategi besar menurunkan kemiskinan di kota ini,” tutupnya. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Discussion about this post