PELAKU perjalanan dari luar Kota Bontang yang selanjutnya berstatus monitoring masih tinggi hingga saat ini, Rabu, 20 Mei per pukul 14.00 Wita. Meminjam data Tim Gugus COVID-19 Kota Bontang masih ada 1.015 orang pelapor pelaku perjalanan ke PSC. Jika ditotal sudah ada 7.061 orang, 6.046 orang diantaranya selesai monitoring.
“Ada lagi penambahan status monitoring hari ini, 23 orang yang melapor ke kami. Itu yang melapor. Mungkin, ada juga yang enggan melapor,” kata dr Bahauddin, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang lewat siaran rilisnya, Rabu, 20 Mei 2020.
Merujuk data ini, Bahauddin bilang Bontang masih rawan penyebaran virus corona. Semua pelaku perjalanan dianggap memiliki risiko terinfeksi COVID-19 dari daerah transmisi lokal maupun risiko selama perjalanan.
Memang kata dia, jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pengawasan (ODP), dan pasien terkonfirmasi positif tak bertambah signifikan. Namun, tetap saja risiko penyebaran itu tetap ada.
Makanya, lanjut Bahauddin, pelaku perjalanan yang melapor akan dipantau petugas. Termasuk kemungkinan perubahan status menjadi OTG maupun ODP. Perubahan status menentukan masa isolasi, tetap 14 hari atau diperpanjang 28 hari.
Sebagai informasi tambahan, untuk OTG selesai pemantauan 18 orang, menyisakan 4 orang OTG isolasi mandiri. Sementara, ODP selesai pemantauan 2 orang, menyisakan 3 ODP isolasi mandiri, dan 2 ODP dirawat di RS swasta
“Bontang masih memiliki pasien konfirmasi dirawat di RSUD Taman Husada Bontang sebanyak 6 orang. Jadi semua warga Bontang untuk tetap waspada, tapi jangan panik,” imbaunya.
Bahauddin kembali menegaskan jika pandemi COVID-19 belum berakhir. Tetap patuhi protokol kesehatan yang ada. Semua orang yang baru datang dari luar Bontang melapor ke PSC Call Center melalui Telpon, WA, SMS (tidak usah datang) ke nomor 08115407119 atau mengisi google form https://bit.ly/covidbontang untuk mendapatkan protokol kesehatan serta pemantauan petugas jika diperlukan.
Imbauan lainnya, untuk belajar, bekerja dan beribadah dari rumah. Menjaga jarak aman 1,5 sampai 2 meter, dan hindari keramaian. Serta, menunda mudik.
“Keluar hanya untuk mencari kebutuhan pokok atau berobat. Jika tepaksa keluar rumah selalu gunakan masker. Dan jangan lupa untuk lebih sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,” kata Baha. (*/js)
Discussion about this post